"+__..Just_WelCome..__+"

Selamat Datang Di Hyoorin Blue Ocean

Senin, 26 November 2012

Pengalaman dan Pendapat Saya Ketika Berada Di Kota DKI Jakarta ...

Yap.. Kota Jakarta . Kota ini sudah tidak asing lagi bagiku sejak zaman reformasi tahun 1997 dimana aku baru lahir pada saat itu. Namaku Muhammad Ramadhan Enin. Aku memang bukan asli dari Jakarta , kedua orang tuaku yang telah membawaku ke kota ini pada tahun 1998 , dimana aku masih usia balita. Alasan kedua orang tuaku membawaku ke kota ini karena di Padang , kota solok tempat kelahiranku pada saat itu sedang mengalami krisis. Sandang , pangan , dan papan di sana kurang mencukupi dan keuangan kedua orang tuaku saat itupun juga tidak mencukupi untuk membeli semua kebutuhanku kata ayahku. Akhirnya paman ku memberikan kesempatan kepada keluarga kami untuk tinggal di Jakarta , demi aku , kedua orang tuaku pun rela melakukan apapun dan menerima resiko apapun untuk mencukupi kebutuhanku.
Dahulu, aku tinggal di Cisalak Gang mesjid Depok. Aku tak terlalu ingat memori dan kenangan kenangan saat aku masih tinggal disana , hanya beberapa bayang saja yang bisa aku ingat. Rumahku pada saat itu sangat sederhana, di dekat mesjid yang lumayan besar, dan warga warga disana sangat ramah dulu. Ibuku sering bercerita aku itu dulu sangat bandel dan nakal. Katanya , saat aku berada di rumah orang atau tetangga, ketika orang orang sedang asyik menonton TV, aku pun berdiri ke depan TV lalu aku utak atik channel TV itu. Sambil menangis ibuku bercerita kepadaku kata orang yang memiliki TV itu kepada ibuku "Jangan kamu bawa anak mu kerumah saya lagi ! bisanya cuma nyusahin !!" begitu sakitnya hati ibuku setelah mendengar kata orang itu ceritanya, Jakarta benar benar keras.
Lalu akupun menginjak usia anak anak , pamanku pun menyuruh orang tuaku dan aku untuk pindah ke daerah Leuwinanggung, Tapos, Cibubur. Saatnya aku untuk mulai belajar dan menuntut ilmu. Ayahku menyekolahkan aku di TK Miftahul Ulum. Banyak sekali cerita cerita yang terukir di masa masa itu. Guru favoritku saat itu adalah bu Atika. Rupanya cantik dan sholehah, di saat aku sedang pilu dan bersedih karena teman teman ku , aku selalu curhat kepadanya. Ia lah yang mengajariku bagaimana cara berteman , berakhlak baik kepada orang tua , dan selalu ikhlas dalam menerima segala cobaan.
Tapi , suatu hari aku dimusuhi oleh salah satu teman ku , namanya Koko. Aku pun di tonjok dan di hajar olehnya sampai aku babak belur. Setelah saat itu aku pun di pindahkan langsung ke MI Al-Ikhlas di dekat rumahku.
Di Jakarta, sekolahku dan tempat tinggalku selalu berpindah pindah, di sekitar Jakarta, Jakarta ke Bogor, bahkan ke Padang lagi. Ada satu cerita, ini adalah pengalaman nyasarku ke walikota Jakarta Timur yang paling indah, dan pengalaman ini membuktikan bahwa Jakarta begitu KERAS !!. Pagi hari minggu, aku seperti biasa pergi ke SMA ku di SMA AL-MA'RUF naik motor supra merahku. Setelah itu aku naik angkot T15 sampai Cijantung. Setelah sampai di PGC, aku tidak tahu kendaraan apalagi yang harus aku naiki. Aku bertanya kepada para pejalan kaki yang ada di sebrang jalan, pertanyaanku di abaikan bahkan aku di jauhi. Aku tak mengerti dan aku melihat bis warna hijau yang tak aku kenal, karena tidak tahu lagi harus naik apa aku pun naik saja ke bis itu, dan bis itu berjalan. Ketika di perjalanan, aku melihat lihat pemandangan dan suasana kota Jakarta yang begitu tak biasa. Gedung gedung yang banyak, banyak pengamen, peminta minta, dan pemulung di bawah flyover. Saking menikmati perjalananya, tiba tiba di jalan sudah mulai terasa asing. Aku pun bertanya di manakah ini ? kenapa terasa asing?, lalu aku turun dari bis dan bertanya kepada orang orang di sekitar sana, "Pak maaf, ini di daerah mana ya?" , kata bapak itu "ini di Jakarta Utara dek, Cilincing..." , langsung berdegup kencang jantungku karena kaget, aku pun bertanya tanya kenapa bisa sejauh ini aku nyasar. Ketika aku lihat di samping kananku, aku melihat gedung dengan bertuliskan "WALIKOTA JAKARTA U..." aku lihat lagi kesela sela sampingnya dan ternyata "WALIKOTA JAKARTA UTARA". Agak nyesek juga sih , tapi tak aku bawa beban. Lalu aku pun menghela nafas dan dengan senyuman dan keikhlasan hati aku pun berjalan kaki tanpa beban. Di samping kiri kanan yang aku lihat hanya kargo truk konteiner, aku mencari tumpangan, mencari bis. Ketika ada bis datang aku pun melambaikan tangan untuk ikut menumpang, tetapi aku di abaikan. Bis kedua datang dan akupun di abaikan sama seperti di awal, ketiga, keempat, dan seterusnya. Sungguh sakit hatiku, tapi tetap aku bersabar, aku berjalan jauh, jauh, dan jauuuuuhhh sekali. Dan akhirnya ada angkot kosong yang sedang mencari tumpangan. Lalu akupun naik ke angkot tersebut dengan berucap "Alhamdulillah" , dan langsung tancap gas menuju walikota Jakarta Timur.
Pendapat saya bahwa Jakarta itu KERAS dan KEJAM ... tetapi jika kita mau mengikuti arus hidup dengan sabar dan ikhlas , insya Allah , hidup kita malah menjadi di mudahkan oleh Allah... Amin..
That's my Opinion..